Anak Dijual Lewat Facebook Harga Rp.188 Miliar
| at 14.26
0
komentar
Labels :
Riyadh - Seperti yang dilansir Daily Mail Seorang pria berkebangsaan Saudi Arabia, untuk mendapatkan uang tega menjual anaknya lewat Facebook seharga US$ 20 juta atau sekitar Rp 188 Miliar. Pria saudi yang bernama Saud bin Nasser Al Shahry rela menjual anak laki laki nya setelah bisnis ilegalnya ditutup pemerintah Arab Saudi . Al Shahry rela menjual anaknya karena hal itu merupakan satu-satunya jalan untuk bisa membiayai kehidupannya dengan istri dan anak perempuannya.Setelah pengadilan setempat memutuskan untuk menutup usaha ilegalnya. AL Shahry terancam jatuh miskin sehingga memutuskan untuk menjual darah dagingnya sendiri.
Al Shahry mengatakan dirinya bersedia ke pengadilan untuk menyelesaikan penjualan anaknya, satu-satunya syarat adalah mengetahui di mana pembelinya tinggal. “Siapa yang mau memberikan US$ 20 juta untuk anak saya?” tanya AL Sahry saat mencoba menjual anaknya di situs pertemanan Facebook.
Belum diketahui apakah tindakan Al Shahry hanya untuk kepentingan publisitas atau benar-benar akan dilakukannya. Menurut kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) di Saudi, hampir setengah dari jumlah keseluruhan anak-anak di kerajaan kaya minyak itu mengalami kekerasan domestik atau beberapa jenis pelecehan.
Perdagangan manusia termasuk pelanggaran di Arab Saudi, namun menurut Departemen Luar Negeri AS, aturan itu tidak sesuai dengan standar minimal internasional. Syarat dan aturan dari Facebook juga tidak mengizinkan siapa pun untuk mengirim konten yang melanggar HAM.
Al Shahry mengatakan dirinya bersedia ke pengadilan untuk menyelesaikan penjualan anaknya, satu-satunya syarat adalah mengetahui di mana pembelinya tinggal. “Siapa yang mau memberikan US$ 20 juta untuk anak saya?” tanya AL Sahry saat mencoba menjual anaknya di situs pertemanan Facebook.
Belum diketahui apakah tindakan Al Shahry hanya untuk kepentingan publisitas atau benar-benar akan dilakukannya. Menurut kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) di Saudi, hampir setengah dari jumlah keseluruhan anak-anak di kerajaan kaya minyak itu mengalami kekerasan domestik atau beberapa jenis pelecehan.
Perdagangan manusia termasuk pelanggaran di Arab Saudi, namun menurut Departemen Luar Negeri AS, aturan itu tidak sesuai dengan standar minimal internasional. Syarat dan aturan dari Facebook juga tidak mengizinkan siapa pun untuk mengirim konten yang melanggar HAM.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)