"Kami berdua tidak akan main. Saya dan iko kini merancang koreonya," ujar Yayan kepada Tempo, 5 Juni 2012.
Yayan mengatakan, Sony Pictures, yang mendaur ulang film, akan mengirim wakilnya ke Jakarta bulan ini. Pihak Sony ingin melihat langsung proses koreografi sebelum dibawa ke Hollywood.
"Tidak ada perubahan untuk judul filmnya. Namun sutradaranya bukan Gareth Evans lagi. Gareth menjadi eksekutifnya," kata pria tulen Tasikmalaya ini.
Menjadi pelatih film laga di Hollywood menjadi kebanggaan bagi Yayan. Sebagai pencinta silat dia ingin memperkenalkan bela diri asli Indonesia ini ke dunia internasional. "Saya amat senang bisa memperkenalkan silat lewat layar lebar," tuturnya.
Ia mengatakan, koreografi sekuel The Raid versi Indonesia sudah kelar. Film berjudul Berandal itu akan diputar awal tahun depan. "Doakan saja. Yang pasti sama dahsyatnya dengan The Raid," ujarnya.
Saking dahsyatnya, surat kabar Inggris The Guardian, dalam ulasannya, menyebut The Raid sebagai film luar biasa dan gila. "This violent, intense and brilliant bulletfest from Indonesia puts western action movies to shame."